Tak hanya di telinga, menindik badan sudah menjadi hal yang umum saat ini. Beberapa gangguan yang dialami berdasarkan tempat tindikan adalah:
1. Tindikan di bagian mulut atau lidah dapat menyebabkan kesulitan berbicara dan makan, pengeluaran air liur yang berlebihan dan gangguan pada gigi.
Tindikan di mulut dan hidung dapat tersedot bahkan masuk ke dalam badan sehingga membutuhkan operasi untuk mengambil tindikan.
2. Tindikan di puting dapat merobek kulit. Gangguan galaktorea atau air susu yang mengalir tiba-tiba dari payudara juga dapat disebabkan oleh menindik puting.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui dan memiliki tindik atau ingin ditindik sebaiknya menyadari komplikasi langka yang dapat mempengaruhi dirinya sendiri atau anaknya.
3. Tindik pusar, menindik bagian tubuh ini sangat memungkinkan terjadinya infeksi karena iritasi dari pakaian ketat yang digunakan. Hal ini karena kulit pusar merupakan bagian yang sangat sensitif.
3. Tindikan di kelamin dapat menyebabkan kemandulan karena infeksi, mengahalangi jalannya air seni, hingga menyebabkan jaringan parut.
Pada pria, priapism atau rasa sakit ketika ereksi bisa terjadi akibat tindikan di kelamin.
4. Tindik alis, menindik bagian tubuh ini sangat berisiko jika tidak dilakukan ditempat yang tepat. Tindik harus dilakukan pada sudut 40 derajat dari sudut luar mata. Jika tempatnya tidak tepat maka berisiko mengalami kerusakan saraf, karena daerah tersebut mengandung 3 saraf supra orbital besar.
5. Tindik telinga bagian atas, menindik bagian telinga tersebut lebih berbahaya karena terdapat tulang rawan disepanjang tepi telinga. Jika terjadi infeksi di bagian tulang rawan tersebut akan lebih sulit untuk diobati dan bisa memicu kecacatan pada telinga.
Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa tindik badan bisa dijadikan sebagai penanda perilaku yang berbahaya, gejala gangguan psikologis dan ciri kepribadian anti sosial.
Untuk menghindari komplikasi, pencegahan adalah kuncinya. Orang yang ingin badannya ditindik sebaiknya mempertimbangkan riwayat medisnya dengan lengkap untuk mengetahui kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi. Selain itu, memilih penindik badan yang memenuhi syarat juga perlu untuk meminimalkan risiko.
Dr Holbrook menyarankan bagi orang yang mau ditindik untuk mempertimbangkan sembilan hal sebagai berikut.
1. Infeksi: Apakah pernah memiliki infeksi sebelumnya?
2. Masalah kesehatan: Apakah pernah mengalami asma, gatal-gatal atau reaksi alergi yang parah?
3. Gaya hidup: Apakah sering mencopot tindik ketika bekerja atau olahraga?
4. Masalah penyembuhan: Apakah memiliki kecenderungan mengalami perbesaran organ atau luka yang tumbuh menjadi kulit baru?
5. Anatomi: Apakah bagian tubuh yang ingin ditindik sudah tepat?
6. Profesional: Apakah penindik telah cukup terlatih?
7. Riwayat kesehatan: Apakah penindik memeriksa riwayat medis dengan lengkap, termasuk riwayat alergi, penyakit sistemik, terutama penyakit jantung, diabetes mellitus atau kondisi lain yang rentan terhadap infeksi?
8. Bahan yang tepat: Apakah penindik menggunakan bahan yang sesuai, seperti perhiasan bebas nikel, untuk meminimalkan risiko alergi dan infeksi?
9. Petunjuk perawatan: Apakah mendapat petunjuk perawatan setelah ditindik? Untuk tindikan di lidah, jangan minum aspirin selama tujuh hari dan obat anti radang non-steroid setidaknya satu hari sebelum prosedur menindik dan tujuh hari setelah tindikan. Aspirin dan obat anti radang non steroid dapat meningkatkan perdarahan.
1. Tindikan di bagian mulut atau lidah dapat menyebabkan kesulitan berbicara dan makan, pengeluaran air liur yang berlebihan dan gangguan pada gigi.
Tindikan di mulut dan hidung dapat tersedot bahkan masuk ke dalam badan sehingga membutuhkan operasi untuk mengambil tindikan.
2. Tindikan di puting dapat merobek kulit. Gangguan galaktorea atau air susu yang mengalir tiba-tiba dari payudara juga dapat disebabkan oleh menindik puting.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui dan memiliki tindik atau ingin ditindik sebaiknya menyadari komplikasi langka yang dapat mempengaruhi dirinya sendiri atau anaknya.
3. Tindik pusar, menindik bagian tubuh ini sangat memungkinkan terjadinya infeksi karena iritasi dari pakaian ketat yang digunakan. Hal ini karena kulit pusar merupakan bagian yang sangat sensitif.
3. Tindikan di kelamin dapat menyebabkan kemandulan karena infeksi, mengahalangi jalannya air seni, hingga menyebabkan jaringan parut.
Pada pria, priapism atau rasa sakit ketika ereksi bisa terjadi akibat tindikan di kelamin.
4. Tindik alis, menindik bagian tubuh ini sangat berisiko jika tidak dilakukan ditempat yang tepat. Tindik harus dilakukan pada sudut 40 derajat dari sudut luar mata. Jika tempatnya tidak tepat maka berisiko mengalami kerusakan saraf, karena daerah tersebut mengandung 3 saraf supra orbital besar.
5. Tindik telinga bagian atas, menindik bagian telinga tersebut lebih berbahaya karena terdapat tulang rawan disepanjang tepi telinga. Jika terjadi infeksi di bagian tulang rawan tersebut akan lebih sulit untuk diobati dan bisa memicu kecacatan pada telinga.
Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa tindik badan bisa dijadikan sebagai penanda perilaku yang berbahaya, gejala gangguan psikologis dan ciri kepribadian anti sosial.
Untuk menghindari komplikasi, pencegahan adalah kuncinya. Orang yang ingin badannya ditindik sebaiknya mempertimbangkan riwayat medisnya dengan lengkap untuk mengetahui kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi. Selain itu, memilih penindik badan yang memenuhi syarat juga perlu untuk meminimalkan risiko.
Dr Holbrook menyarankan bagi orang yang mau ditindik untuk mempertimbangkan sembilan hal sebagai berikut.
1. Infeksi: Apakah pernah memiliki infeksi sebelumnya?
2. Masalah kesehatan: Apakah pernah mengalami asma, gatal-gatal atau reaksi alergi yang parah?
3. Gaya hidup: Apakah sering mencopot tindik ketika bekerja atau olahraga?
4. Masalah penyembuhan: Apakah memiliki kecenderungan mengalami perbesaran organ atau luka yang tumbuh menjadi kulit baru?
5. Anatomi: Apakah bagian tubuh yang ingin ditindik sudah tepat?
6. Profesional: Apakah penindik telah cukup terlatih?
7. Riwayat kesehatan: Apakah penindik memeriksa riwayat medis dengan lengkap, termasuk riwayat alergi, penyakit sistemik, terutama penyakit jantung, diabetes mellitus atau kondisi lain yang rentan terhadap infeksi?
8. Bahan yang tepat: Apakah penindik menggunakan bahan yang sesuai, seperti perhiasan bebas nikel, untuk meminimalkan risiko alergi dan infeksi?
9. Petunjuk perawatan: Apakah mendapat petunjuk perawatan setelah ditindik? Untuk tindikan di lidah, jangan minum aspirin selama tujuh hari dan obat anti radang non-steroid setidaknya satu hari sebelum prosedur menindik dan tujuh hari setelah tindikan. Aspirin dan obat anti radang non steroid dapat meningkatkan perdarahan.
0 komentar :
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan!! ^^